REPUBLIKACO.ID, BANDUNG -- Warga beraktivitas di atas keramba budi daya ikan di aliran Sungai Cikapundung, Tamansari, Kota Bandung, Ahad (8/11). Sejumlah warga di kawasan bantaran Sungai Cikapundung tersebut berinisiatif membudidayakan ikan mas dan nila menggunakan keramba dari bambu sebagai pemanfaatan aliran sungai untuk menambah penghasilan serta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pribadi. Baihaki, seorang pembudidaya ikan dalam keramba di Sungai Martapura, Kelurahan Banua Anyar, Kota Banjarmasin. Foto Donny Muslim/ apung ikan berjajar di tepi aliran Sungai Martapura, Kelurahan Benua Anyar, Kecamatan Banjarmasin Timur. Ditopang tong besar berbahan plastik, setiap keramba dilengkapi bak berukuran 3x3 meter dengan balutan atas titian ulin yang tersambung area keramba, sosok Baihaki 53 telaten menabur makan ikan-ikan berjenis Bawal ketika mendatanginya, Sabtu 29/6/2019 sore. Di tangan kanannya, segenggam pakan ikan dari usus ayam dicampur nasi siap ditabur ke dalam paruh baya ini satu dari puluhan penggiat budidaya ikan metode keramba jaring apung di Kelurahan Benua Anyar. Sejak puluhan tahun, daerah ini dikenal sebagai sentra pengembangan tambak ikan sungai di Kota Banjarmasin."Ulun sudah hampir tiga tahun di sini. Dulunya cuma nelayan biasa, tapi melihat yang lain ramai bikin keramba, akhirnya ikut-ikutan juga. Karena rumahku persis di pinggir sungai juga," kata dia kepada di sela ia memberi makan keramba ikan sederhana yang dikelolanya, Baihaki hanya membudidayakan ikan Bawal. Meski demikian, ia merasa budidaya satu jenis ikan saja sudah menguntungkan. Satu bak, bisa diisi sampai ekor. "Aku pasang empat bak. Bisa sampai tiga sampai empat ribu ekor kalau panennya. Satu ekor bawal itu dijual 18 ribu biasanya, bisa dihitung berapa hasilnya," ujar Baihaki. Ia menaburi pakan ikan dengan campuran tempe dan parutan Baihaki tak perlu mengeluarkan modal boros. Sesekali ia juga memberi makan ternaknya dengan usus ayam sebagai asupan bawal hasil budidaya keramba jaring apung di Sungai Martapura, Kelurahan Banua Anyar, Kota Banjarmasin. Foto Donny Muslim/ sengaja membudidayakan Bawal karena ikan ini cenderung mudah ketimbang ikan-ikan jenis lain seperti Lele, Patin dan Nila. Sebab, masa panen Bawal mencapai tiga sampai empat kali dalam satu tahun. Adapun sekali panen, ia sanggup mendulang 60 kilogram per melego satu ekor Bawal seharga Rp 18 ribu. "Jadi bisa saja menghidupi keluarga. Aku biasanya memasarkan ke pasar-pasar sentral kayak Pasar Hanyar Sentra Antasari. Bisa juga ada yang datang ke sini langsung," cerita dia, budidaya ikan di Sungai Martapura bukan tanpa ancaman. Ia mengkawatirkan kondisi air sungai yang tiba-tiba berubah menjadi asin dan asam. Apalagi kala musim kemarau tiba. Selain kondisi alam, ancaman juga datang dari keusilan orang-orang yang tidak bertanggung mengaku, jaring-jaring yang ada di keramba sering diputus. Walhasil, ikan-ikan menghilang begitu saja. "Aku kurang tahu juga siapa yang bikin ulah itu. Kalau merawatnya asal-asalan bisa banyak yang mati dan hilang. Khususnya ikan Nila dan Patin yang perlu dirawat benar-benar dan harganya mahal. Makanya aku menghindari, pilih ikan Bawal saja," pembudidaya ikan dalam keramba jaring apung di Sungai Martapura, Kelurahan Banua Anyar, Kota Banjarmasin pada Sabtu 29 Juni 2019. Foto Donny Muslim/ Dalambudidaya ikan, kita bisa melakukannya dalam beberapa media, salah satunya adalah media keramba jaring apung. Budidaya ikan keramba jaring apung bisa di lakukan baik di sungai yang dalam, danau, di atas kolam terpal, hingga laut. Budidaya ikan keramba jaring apung merupakan salah satu cara budidaya pembesaran ikan nila yang efisien dan efektif, model sistem budidaya ini telah terbukti lebih efisien, baik efisien secara teknis ataupun ekonomis. Pertanianku — Ada banyak jenis wadah budidaya yang dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. Salah satu jenis wadah budidaya ikan yang sering Anda temui adalah keramba. Wadah budidaya ini sering digunakan di perairan umum, seperti sungai, rawa, danau, atau waduk. foto Keramba bisa digunakan untuk pendederan sampai pembesaran. Bahan yang digunakan untuk membuat keramba di antaranya bambu, kayu, atau besi tahan karat. Keramba biasanya dibuat berukuran 2 m × 1 m × 1 m. Jumlahnya sebanyak 40—50 unit dengan jarak bilah pada keramba sekitar 0,5—1 cm. Hal ini bertujuan mencegah benih yang sedang dibesarkan tidak keluar dari wadah dan mencegah sampah masuk ke keramba. Di sungai atau perairan lainnya, keramba ditambatkan pada patok kayu yang ditancapkan di dasar sungai atau tepian sungai dengan menggunakan tali tambang. Bagian atas keramba diberikan pintu yang dapat dibuka dan ditutup. Pintu ini bermanfaat untuk keperluan operasional budidaya. Sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan keramba, Anda perlu memperhitungkan terlebih dahulu kondisi sungai. Pasalnya, wadah ini dapat menghambat arus sungai, jebakan sedimentasi, dan tempat tersangkutnya sampah yang hanyut di sungai. Wadah ini tidak bisa digunakan pada perairan yang sudah tercemar dengan bahan-bahan berbahaya. Perairan tersebut dapat menyebabkan kematian pada ikan. Kematian tersebut tidak bisa dicegah atau diminimalisir. Ada tiga posisi keramba di dalam perairan, yakni mengapung di permukaan air, melayang di dalam perairan, dan menempel di dasar perairan. Wadah budidaya yang mengapung di permukaan air bisa digunakan untuk membudidayakan semua jenis ikan air tawar. Pembudidaya dapat memberikan pakan tambahan melalui pintu atau kisi-kisi keramba. Wadah ini dapat memudahkan pembudidaya untuk mengontrol ikan yang tengah dipelihara. Sementara itu, keramba yang melayang di dalam perairan tidak bisa digunakan untuk semua jenis ikan, hanya ikan yang tidak pernah mengambil napas langsung dari udara yang bisa menggunakannya. Salah satu jenis ikan yang cocok dengan wadah ini adalah ikan nila. Selama masa budidaya, ikan tidak perlu diberikan pakan tambahan. Oleh karena itu, Anda perlu memilih perairan yang subur dan kaya bahan makanan. Namun, wadah ini membuat pembudidaya tidak dapat memantau perkembangan ikan. Terakhir, keramba yang menempel di dasar perairan. Wadah ini hanya bisa digunakan untuk ikan tertentu seperti nila dan betutu. Wadah budidaya hanya diangkat pada waktu panen.

Keberhasilanmembudidayakan ikan menggunakan keramba di aliran sungai ini menumbuhkan semangat para pemuda desa untuk ikut gabung. Makanya, saat ini perkembangannya keramba sudah banyak. "Budidaya ikan di kampung kita ini, merupakan penghasilan sambilan dari pekerjaan utama yang mayoritas pedagang dan petani," ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi/toeb)

Pembudidaya ikan membersihkan ikan mati dari keramba jaring apung KJA di Sungai aliran bendungan Karang Intan, Desa Mali-Mali, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa 6/6/2023. Berdasarkan data Sekretaris desa setempat Fazriannur, sejak tiga hari lalu sebanyak 11 ton lebih ikan dari KJA di wilayah itu mati mendadak dengan total kerugian dari pembudidaya ikan mencapai ratusan juta akibat kondisi air bendungan Karang Intan yang surut karena memasuki musim kemarau. FOTO ANTARA FOTO/Bayu Pratama S Pembudidaya ikan membersihkan ikan mati dari keramba jaring apung KJA di Sungai aliran bendungan Karang Intan, Desa Mali-Mali, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa 6/6/2023. Berdasarkan data Sekretaris desa setempat Fazriannur, sejak tiga hari lalu sebanyak 11 ton lebih ikan dari KJA di wilayah itu mati mendadak dengan total kerugian dari pembudidaya ikan mencapai ratusan juta akibat kondisi air bendungan Karang Intan yang surut karena memasuki musim kemarau. FOTO ANTARA FOTO/Bayu Pratama S inline BANJAR - Pembudi daya ikan membersihkan ikan mati dari keramba jaring apung KJA di Sungai aliran bendungan Karang Intan, Desa Mali-Mali, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa 6/6/2023. Berdasarkan data Sekretaris desa setempat Fazriannur, sejak tiga hari lalu sebanyak 11 ton lebih ikan dari KJA di wilayah itu mati mendadak dengan total kerugian dari pembudi daya ikan mencapai ratusan juta akibat kondisi air Bendungan Karang Intan yang surut karena memasuki musim kemarau. sumber ANTARA FOTO/Bayu Pratama S CMwg.
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/313
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/468
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/392
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/394
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/443
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/314
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/248
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/253
  • budidaya ikan keramba di sungai