SeusaiPerang Uhud, dan pasukan Quraisy sedang dalam perjalanan pulang ke Makkah, Zubair dan Abu Bakar diperintahkan Rasulullah memimpin kaum muslimin mengejar mereka agar mereka menganggap kaum muslimin masih mempunyai kekuatan, sehingga mereka tidak berpikir untuk menyerbu Madinah. Abu Bakar dan Zubair membawa 70 tentara muslim.

ASK16 ASK16 Sejarah Sekolah Menengah Atas terjawab Iklan Iklan yogisusatyo yogisusatyo Bizantium pimpinan heraklius. Ditugaskan bersama khalid bin walid untuk memperluas kekuasaan sampai ke damaskus. maksud saya abu ubaidah bukan abu hanifah jadi siapa yang menjadi panglima nya abu hanifah atau khalid Iklan Iklan Pertanyaan baru di Sejarah 4. Daulah Ayyubiyah berdiri setelah kerusuhan daulah Fatimiyah di Mesir tahun 1171 M. Daulah Abbasiyyah secara resmi diproklamasikan tahun .... a. 117 … 4 M b. 1175 M C. 1188 M d. 1187 M​ Perbedaan utama antara kebudayaan hindu-buddha dan kebudayaan isalamdalam bidang sosial terletak pada kenyataan bahwa pada masa islam….ditinggalkan? Tolong di bantu jawab ya kenapa tentara Korea Utara untuk membelah Korea Selatan untuk membelah Korea untuk selamanya ​ you beautiful in the class​ Tentang pembacaan proklamasi dibacakan di kediamannya​ Sebelumnya Berikutnya Iklan
AbuUbadah bin Jarrah c. Amru bin Ash d. Surahbil bin Hasanah e. Muad bin Jabal 5. Abu Ubaidah ditugaskan oleh Abu Bakar untuk menghadapi pasukan . a. Yunani b. Romawi Timur c. Palestina d. Irak e. Mesir 6. Di antara kota yang ditaklukkan Khalifah Umar bin Khattab dalam perluasan wilayah ke Persia yaitu . a. Kairo b. Jeddah c. Yerusalem d.
Contoh Soal Ulangan dan Jawaban SKI Materi Strategi dan Substansi Dakwah Khulafaurrasyidin Kelas X MA Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang x pada huruf a, b, c, d atau e! 1. Perang yang terjadi pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar yaitu perang ... a. Ahzab b. Siffin c. Riddah d. Jamal e. Khandaq 2. Alasan khalifah Abu Bakar mengambil kebijakan pembukuan Al-Qur’an adalah... a. Banyaknya para penghafal al-Qur’an yang gugur b. Agar dapat memudahkan dalam menghafalnya c. Biar tidak bercampur dengan hadits-hadits Nabi Saw. d. Adanya pemaksaan dari khalifah Umar bin Khattab e. Meluasnya wilayah kekuasaan Islam 3. Seorang yang mengusulkan pembukuan Al-Qur’an terhadap khalifah Abu Bakar adalah ... . a. Muawiyah bin Abi Sufyan b. Umar bin khattab c. Abdullah bin Zubair d. Mus’ab bin Umair e. Ali bin Abi Thalib 4. Panglima perang yang dikirim khalifah Abu Bakar untuk menaklukkan Palestina adalah... . a. Yazin bin Muawiyah b. Abu Ubadah bin Jarrah c. Amru bin Ash d. Surahbil bin Hasanah e. Muad bin Jabal 5. Abu Ubaidah ditugaskan oleh Abu Bakar untuk menghadapi pasukan... . a. Yunani b. Romawi Timur c. Palestina d. Irak e. Mesir 6. Di antara kota yang ditaklukkan Khalifah Umar bin Khattab dalam perluasan wilayah ke Persia yaitu ... . a. Kairo b. Jeddah c. Yerusalem d. Kadisia e. Mina 7. Kota Nahawan di Persia telah ditaklukkan oleh khalifah Umar bin Khattab pada tahun ... . a. 11 H b. 15 H c. 21 H d. 23 H e. 25 H 8. Sebuah suku yang mendiami Mesir ketika Umar bin Khattab menaklukkan wilayah itu adalah bangsa ... . a. Qibti b. Daus c. Aus d. Khazraj e. Dzar 9. Ketika Amru bin Ash ditugaskan oleh khalifah Umar bin Khattab untuk menaklukkan Mesir dia berhasil merebut sebuah benteng yaitu benteng ... a. Sabil b. Babil c. Nabil d. Rabil e. Labil 10. Seorang hakim yang terkenal pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab adalah... . a. Usman bin Affan b. Muawiyah bin Abi Sufyan c. Ali bin Abi Thalib d. Zaid bin Tsabit e. Muad bin Jabal 11. Di antara wilayah Afrika Utara yang ditaklukkan Usman bin Affan yaitu... . a. Iskandariah b. Magribi c. Libia d. Tunisia e. Mesir 12. Faktor yang meletarbelakangi penyusunan standarisasi Al-Qur’an pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan adalah ... . a. Munculnya ayat-ayat setan b. Munculnya berbagai macam qiraat al-Qur’an c. Adanya Nabi palsu d. Meluasnya wilayah Islam e. Banyaknya para shuhada’ di medan perang 13. Mushaf standar yang telah di susun pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan yaitu mushaf ... . a. Hakiki b. Yamani c. Usmani d. Qiroati e. Ashri 14. Salah satu faktor yang menyebabkan banyak kecewa terhadap kepemimpinanUsman adalah ... . a. Kebijakannya yang adil dan tidak pilih-pilih b. Keluhuran budi pekertinya dalam bertindak c. Keberanian dan kecerdikannya dalam memerintah d. Ketampanan paras wajah dan kegagahan badannya e. Kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. 15. Khalifah Usman bin Affan memerintah selama ... . a. 2 tahun b. 4 tahun c. 6 tahun d. 12 tahun e. 23 tahun 16. Kebijakan yang diambil oleh khalifah Ali bin Abi Thalib pada masa awal pemerintahannya adalah ... . a. Mengangkat wakil khalifah b. Menghadapi kaum pemberontak c. Memberikan hadiah kepada para panglima d. Memimpin pasukan untuk perluasan wilayah e. Mengganti para pejabat pemerintah yang dipilih oleh khalifah Usman bin Affan 17. Perang yang terjadi antara khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Aisyah adalah perang ... . a. Uhud b. Tabuk c. Jamal d. Siffin e. Fijar 18. Seorang gubernur yang berkuasa di Damaskus pada masa pemerintah khalifah Ali bin Abi Thalib adalah... . a. Abdullah bin Zubair b. Muawiyah bin Abi Sufyan c. Sa’ad bin Abi Waqqash d. Abu Musa al-Asy’ari e. Thalhah bin Ubaidillah 19. Sebuah perjanjian damai antara pengikut Ali bin Abi Thalib dengan Mua’wiyah bin Abi Sufyan dikenal dengan sebutan ... . a. Hakim b. Hukum c. Tahkim d. Kahin e. Taslim 20. Setelah Ali menjabat pemerintahan selama kurang lebih enam tahun, maka dia digantikan oleh puteranya yaitu ... . a. Hasan b. Husein c. Hanafiyah d. Askariy e. Zaid Terima Kasih Atas Kunjungannya. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.
MakaAbu Bakar, Umar bin Khaththab, dan Abu Ubaidah Ibnu Al Jarrah menghampiri mereka. Umar mulai berbicara. Namun Abu Bakar menyuruhnya untuk diam. Dalam hal ini Umar berkata, “Demi Allah, aku telah mempersiapkan ungkapan yang menurutku sangat bagus untuk dilontarkan pada waktu itu. Aku khawatir kalau ideku itu tidak
Contoh Soal Ujian Kenaikan Kelas UKK Mata Pelajaran SKI Kelas 10 MA Objektif dan Essay A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang x pada huruf a, b, c, d atau e! 1. Perang yang terjadi pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar yaitu perang ... a. Ahzab b. Siffin c. Riddah d. Jamal e. Khandaq 2. Alasan khalifah Abu Bakar mengambil kebijakan pembukuan Al-Qur’an adalah... a. Banyaknya para penghafal al-Qur’an yang gugur b. Agar dapat memudahkan dalam menghafalnya c. Biar tidak bercampur dengan hadits-hadits Nabi Saw. d. Adanya pemaksaan dari khalifah Umar bin Khattab e. Meluasnya wilayah kekuasaan Islam 3. Seorang yang mengusulkan pembukuan Al-Qur’an terhadap khalifah Abu Bakar adalah ... . a. Muawiyah bin Abi Sufyan b. Umar bin khattab c. Abdullah bin Zubair d. Mus’ab bin Umair e. Ali bin Abi Thalib 4. Panglima perang yang dikirim khalifah Abu Bakar untuk menaklukkan Palestina adalah... . a. Yazin bin Muawiyah b. Abu Ubadah bin Jarrah c. Amru bin Ash d. Surahbil bin Hasanah e. Muad bin Jabal 5. Abu Ubaidah ditugaskan oleh Abu Bakar untuk menghadapi pasukan... . a. Yunani b. Romawi Timur c. Palestina d. Irak e. Mesir 6. Di antara kota yang ditaklukkan Khalifah Umar bin Khattab dalam perluasan wilayah ke Persia yaitu ... . a. Kairo b. Jeddah c. Yerusalem d. Kadisia e. Mina 7. Kota Nahawan di Persia telah ditaklukkan oleh khalifah Umar bin Khattab pada tahun ... . a. 11 H b. 15 H c. 21 H d. 23 H e. 25 H 8. Sebuah suku yang mendiami Mesir ketika Umar bin Khattab menaklukkan wilayah itu adalah bangsa ... . a. Qibti b. Daus c. Aus d. Khazraj e. Dzar 9. Ketika Amru bin Ash ditugaskan oleh khalifah Umar bin Khattab untuk menaklukkan Mesir dia berhasil merebut sebuah benteng yaitu benteng ... a. Sabil b. Babil c. Nabil d. Rabil e. Labil 10. Seorang hakim yang terkenal pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab adalah... . a. Usman bin Affan b. Muawiyah bin Abi Sufyan c. Ali bin Abi Thalib d. Zaid bin Tsabit e. Muad bin Jabal 11. Di antara wilayah Afrika Utara yang ditaklukkan Usman bin Affan yaitu... . a. Iskandariah b. Magribi c. Libia d. Tunisia e. Mesir 12. Faktor yang meletarbelakangi penyusunan standarisasi Al-Qur’an pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan adalah ... . a. Munculnya ayat-ayat setan b. Munculnya berbagai macam qiraat al-Qur’an c. Adanya Nabi palsu d. Meluasnya wilayah Islam e. Banyaknya para shuhada’ di medan perang 13. Mushaf standar yang telah di susun pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan yaitu mushaf ... . a. Hakiki b. Yamani c. Usmani d. Qiroati e. Ashri 14. Salah satu faktor yang menyebabkan banyak kecewa terhadap kepemimpinanUsman adalah ... . a. Kebijakannya yang adil dan tidak pilih-pilih b. Keluhuran budi pekertinya dalam bertindak c. Keberanian dan kecerdikannya dalam memerintah d. Ketampanan paras wajah dan kegagahan badannya e. Kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. 15. Khalifah Usman bin Affan memerintah selama ... . a. 2 tahun b. 4 tahun c. 6 tahun d. 12 tahun e. 23 tahun 16. Kebijakan yang diambil oleh khalifah Ali bin Abi Thalib pada masa awal pemerintahannya adalah ... . a. Mengangkat wakil khalifah b. Menghadapi kaum pemberontak c. Memberikan hadiah kepada para panglima d. Memimpin pasukan untuk perluasan wilayah e. Mengganti para pejabat pemerintah yang dipilih oleh khalifah Usman bin Affan 17. Perang yang terjadi antara khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Aisyah adalah perang ... . a. Uhud b. Tabuk c. Jamal d. Siffin e. Fijar 18. Seorang gubernur yang berkuasa di Damaskus pada masa pemerintah khalifah Ali bin Abi Thalib adalah... . a. Abdullah bin Zubair b. Muawiyah bin Abi Sufyan c. Sa’ad bin Abi Waqqash d. Abu Musa al-Asy’ari e. Thalhah bin Ubaidillah 19. Sebuah perjanjian damai antara pengikut Ali bin Abi Thalib dengan Mua’wiyah bin Abi Sufyan dikenal dengan sebutan ... . a. Hakim b. Hukum c. Tahkim d. Kahin e. Taslim 20. Setelah Ali menjabat pemerintahan selama kurang lebih enam tahun, maka dia digantikan oleh puteranya yaitu ... . a. Hasan b. Husein c. Hanafiyah d. Askariy e. Zaid 21. Pengertian Khulafaur Rasyidin adalah . … a. Para khalifah pengganti Rasulullah b. Para khalifah yang adil c. Para khalifah yang sederhana d. Para khalifah yang berjasa e. Para khalifah yang mendapat petunjuk 22. Menurut Sufyan al - Tsauri bahwa orang-orang yang termasuk Khulafaur Rasyidin adalah . ... a. Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib dan Abdullah bin Zubair b. Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib,dan Muawiyah bin Abu Sufyan c. Abu Bakar, Umar bin Affan, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, dan Hasan bin Ali d. Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, dan Zaid bin Tsabit e. Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, dan Umar bin Abdul Aziz 23. Seorang khalifah yang pernah melakukkan upaya pemberantasan para Nabi palsu adalah. ... a. Abu Bakar b. Umar bin Khatab c. Usman bin Affan d. Ali bin Abu Thalib e. Umar bin Abdul Aziz 24. Di antara keberhasilan yang pernah diraih oleh Umar bin Khatab ketika menjadi seorang khalifah adalah . ... a. Memberantas Nabi palsu b. Mengumpul al-Qur’an c. Membentuk dewan moneter d. Mendirikan armada laut e. Memerangi orang yang tidak mau membayar zakat 25. Ketika menjadi seorang khalifah yang kedua, Umar bin Khatab juga berhasil membuat undang – undang. Salah satunya adalah undang-undang tentang . ... a. Pendidikan b. Perburuhan c. Hak azazi manusia d. Pornografi e. Ketertiban pasar 26. Pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, telah berhasil membentuk armada laut. Hal ini dilakukan pada masa Khalifah. ... a. Rasulullah b. Abu Bakar c. Umar bin Khatab d. Usman bin Affan e. Ali bin Abu Thalib 27. Seorang budak yang berhasil membunuh khalifah Umar bin Khatab bernama. ... a. Ibnu Muljam b. Ibnu Subawaeh c. Faerus d. Abu Dzar e. Abu Lu’lu’ 28. Perang Jamal terjadi, merupakan peperangan antara khalifah Ali bin Abu Thalib dengan .... a. Muawiyah b. Thalhah c. Zubair d. Aisyah e. Hasan 29. Perang Siffin terjadi antara khalifah Ali bin Abu Thalib dengan . ... a. Muawiyah b. Thalhah c. Zubair d. Aisyah e. Hasan 30. Perjanjian damai antara kahlifah Ali bin Abu Thalib dan Muawiyah yang berakibat munculnya kelompok Syiah dan Khawarij dikenal dengan nama perjanjian . ... a. Linggarjati b. Hudaibiyah c. Daumatul Jandal d. Aqabah e. Siffin B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jelas! 1. Apa yang dimaksud dengan Khulafaur Rasyidin menurut pendapatmu ? 2. Jelaskan menurut pendapatmu penyebab perluasan wilayah Islam berjalan dengan cepat pada masa Khulafaur Rasyidin! 3. Buktikan bahwa Umar bin Khatab berhasil ketika menjadi seorang khalifah ! 4. Jelaskan upaya-upaya yang pernah dilakukan oleh khalifah Ali bin Abu Thalib ketika menjadi seorang khalifah ! 5. Hikmah apa yang bisa dipetik dari kepemimpinan Khulafaur Rasyidin ? 6. Sebutkan kebijakan-kebijakan khalifah Abu Bakar as Shiddiq pada awal pemerintahannya! 7. Mengapa Umar bin Khattab mengusulkan kepada khalifah Abu Bakar agar diadakan pengumpulan Al-Qur’an? Jelaskan! 8. Sebutkan wilayah-wilayah yang ditaklukkan oleh khalifah Umar bin Khattab pada masa pemerintahannya! 9. Mengapa Usman bin Affan kurang disukai oleh rakyatnya? Jelaskan! 10. Apa saja yang dilakukan khalifah Ali bin Abi Thalib dalam mengahadapi lawan-lawan politiknya? Jelaskan! Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.
Beliautelah memeluk Islam ketika berumur 8 tahun dan merupakan kanak-kanak yang mula-mula sekali memeluk Islam. Setengah riwayat menyatakan bahawa beliaulah yang paling dahulu Islam dari Saiyidina Abu Bakar Al-Siddiq R.A. Saiyidina Ali Bin Abu Talib termasuk ahli keluarga Rasulullah S.A.W. sendiri kerana beliau adalah anak saudara baginda yang
- Perang Riddah adalah perang melawan kemurtadan dan serangkaian pemberontakan yang dilakukan beberapa suku Arab. Pertempuran ini terjadi pada 632-633, ketika kekhalifahan Islam diperintah oleh Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Pada masa Abu Bakar Ash Shiddiq terjadi Perang Riddah karena banyak suku Arab yang murtad kembali menjadi kafir sepeninggal Nabi Muhammad pada itu, ada pula umat Islam yang tetap memeluk agamanya tetapi menolak membayar zakat. Baca juga Biografi Abu Bakar, Sahabat Rasulullah yang Paling Utama Latar belakang Setelah meninggalnya Nabi Muhammad SAW pada 632, Abu Bakar Ash Shiddiq terpilih menjadi Khulafaur Rasyidin pertama. Masa pemerintahan Abu Bakar langsung dihadapkan pada gejolak yang diakibatkan oleh kabilah-kabilah di sekitar Madinah. Kabilah-kabilah yang membangkang tersebut adalah Abs, Dzubyan, Bani Kinanah, Ghatafan, Bani Thai, dan Fazarah. Pembangkangan mereka dalam bentuk kemurtadan alias kembali menjadi kafir, serta ada pula kaum yang masih memeluk Islam tetapi menolak membayar zakat karena menganggapnya sebagai keharusan membayar pajak. Khalifah Abu Bakar menganggap mereka yang murtad dan tidak mau membayar zakat sebagai pembangkang, sehingga harus diperangi. Baca juga Pertempuran Zab, Puncak Pergolakan Revolusi Abbasiyah Jalannya perang Sesaat setelah Abu Bakar dinobatkan menjadi khalifah, orang-orang murtad dari kabilah Ghatafan dari suku Qays beberapa kali mencoba untuk merebut Mekkah, yang masih setia kepada Islam. Namun, pada akhirnya mereka bergabung dengan pemimpin anti-Islam di utara, Tulayha dari Bani Asad. Pada Juli 632, Abu Bakar mengirim utusan ke suku-suku yang membangkang untuk meminta mereka agar tetap memeluk Islam dan membayar zakat. Namun, permintaan itu ditolak. Bahkan, Tulayha, yang juga memproklamirkan diri sebagai nabi, telah menyiapkan pasukan untuk menyerang hal itu, Khalifah Abu Bakar segera menyiapkan pasukan untuk mempertahankan Madinah, menandai dimulainya Perang Riddah. Baca juga Khalid bin Walid, Sahabat Nabi yang Dijuluki Pedang Allah Panglima perang yang ditunjuk Abu Bakar dalam Perang Riddah adalah Khalid bin Walid, yang dikenal sebagai ahli perang yang tidak terkalahkan. Dari Madinah, Abu Bakar harus berurusan dengan kemurtadan yang meluas di pantai timur dan selatan Arab. Seperti di Bahrain, Oman, Mahra, Hadhramaut, dan Yaman. Usaha yang dilakukan Abu Bakar dalam memerangi kaum murtad adalah dengan membentuk pasukan menjadi 11 kelompok. Pasukan yang paling kuat dipimpin oleh Khalid bin Walid dan ditugaskan untuk menghadapi pembangkang yang paling kuat. Setelah itu, 11 kelompok tersebut segera menuju daerah tugasnya masing-masing untuk memerangi kaum murtad. Baca juga Pertempuran Walaja Latar Belakang, Strategi, dan Jalannya Perang Akhir Perang Riddah Strategi yang digunakan oleh Abu Bakar dengan membagi pasukannya dalam Perang Riddah terbukti berhasil. Perang melawan kemurtadan pun dapat diakhiri pada 18 Maret 633, dengan kemenangan umat Islam. Dengan padamnya pemberontakan dari suku-suku pembangkang, Abu Bakar menjadi penguasa seluruh Jazirah Arab. Perang Riddah menjadi kemenangan politik dan militer terbesar Abu Bakar, yang kemudian semakin memperluas daerah kekuasaannya. Referensi Haikal, Muhammad Husain. 2007. Biografi Abu Bakar ash-Shiddiq Khalifah Pertama yang Menentukan Arah Perjalanan Umat Islam Sepeninggal Rasulullah. Jakarta Qisthi Press. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. NabiIbrahim a.s adalah seorang utusan Allah SWT yang taat dan hanif. Berkali-kali ia diuji oleh Allah SWT dengan cobaan yang tiada seorang pun sanggup melaluinya. Namun, ia membuktikan bahwa kecintaannya kepada Allah SWT di atas segalanya hingga dia berhasil menjalani ujian demi ujian dengan gemilang. Ujian berat pertama yang harus dilalui Ibrahim
Isi Surat Menyurat Antara Abu Bakar dengan Abu Ubaidah. Foto ilustrasi Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama Khulafur Rasyidin MADINAH - Pada masa umat Islam dipimpin oleh Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq, telah dikirimkan dari Madinah tiga pasukan yang masing-masing dipimpin oleh tiga orang sahabat Nabi. Mereka adalah Abu Ubaidah bin Jarrah, Yazid bin Abu Sufyan, dan Syuhrabil bin pasukan itu akan menghadapi pasukan Hiraclius. Sesampainya di selatan Syam, pasukan Abu Ubaidah mengambil tempat di selatan Damaskus, Syuhrabil di selatan Jabiyah, dan Yazid di Balqa atau di selatan Bashra. Sementara rombongan pasukan keempat yang dipimpin Amr bin Ash, terlambat ketika sampai di Syam. Dan, pasukan ini memilih berada di selatan terjadinya kontak fisik dalam peperangan melawan pasukan Hiraclius di Syam, Abu Ubaidah mengirimkan surat kepada Abu Bakar di Madinah. Dia meminta saran dari Abu Bakar. Dikutip dari buku Abu Bakar Ash Shiddiq Pembuka Islam di Tanah Persia yang ditulis oleh Dr Abdul Aziz bin Abdullah al-Humaidi, berikut ini surat-menyurat antara Abu Ubaidah dengan Abu Bakar Dari Abu Ubaidah bin JarrahKepada Hamba Allah, Khalifah Rasulullah, Abu Bakar Bismillahirrahmanirrahim..Assalamualaika...Segala puji kepada-Mu ya Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Amma ba'du. Kami memohon kepada Allah agar memuliakan Islam, pemelulnya, dan membukakan kawasan baru dengan mudah. Kami dengar Hiraclius, pemimpin Romawi telah sampai di Syam di Antakia. Dia telah memerintahkan kepada penduduknya untuk berkumpul dengan segala pasukannya, inilah yang aku lihat. Bagaimana pendapatmu?Wassalamuálaika warrahmatulahi wa barakatuh. Abu Bakar kemudian membalas di kemudian hari membalas surat Abu Ubaidah bin Jarrah itu"Bismillahirrahmanirrahim. Amma ba'du. Telah sampai kepadaku suratmu. Aku sudah paham apa yang kamu sampaikan tentang Hiraclius. Adapun sampainya dia di Antakia di situlah dia akan dikalahkan. Allah akan menaklukkan untukmu dan umat Islam. Adapun yang kamu sampaikan bahwa dia mengerahkan pasukan adalah sudah kalian tahu bahwa itu akan terjadi. Tidak ada seorang penduduk pun yang akan meninggalkan kerajaannya tanpa dengan perang. Kamu tahu bahwa kamu bersama pasukan Islam yang cinta mati sebagaimana musuhmu cinta hidup. Mereka berharap mendapatkan pahala besar dari Allah, lebih mencintai jihad di jalan Allah daripada mencintai gadis-gadis dan harta kekayaan. Satu orang Muslim penakluk lebih baik daripada seribu orang musyrik. Hadapi mereka dengan pasukanmu. Jangan merasa kesepian jika ditinggal prajuritmu karena Allah bersamamu. Aku memberimu bantuan, pasukan secukupnya sehingga kamu tidak merasa kekurangan, insya Allah. Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh." BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Setelahbeberapa waktu, ada banyak sahabat yang juga turut mempercayai kenabian dan seruan untuk bisa masuk agama Islam. Diikuti oleh Bilal Bin Rabbah, Abu Ubaidah Bin Jarrah, Amir bin Al Asad, Al-Arqam bin Abi-l-Arqam, Utsman bin Mazh’uun, Abu Sulmah bin Abi-l-Asad, Khabbab bin Al-Art, Amar bin Yasar, dan lain sebagainya. Oleh Ustaz Asep Sobari Pendiri Sirah Community Indonesia Kabar kematian Rasulullah SAW menjadi musibah terbesar bagi kaum muslimin. Gerakan murtad terjadi di mana-mana, muncul nabi palsu, hingga ada kelompok yang enggan mengeluarkan zakat. Hal tersebut menjadi ancaman besar di Jazirah Arab. Aisyah, Ummul Mukminin menggambarkan keadaan saat itu, “Tatkala Rasulullah saw wafat, orang-orang Arab kembali murtad secara besar-besaran dan kemunafikan pun merajalela. Demi Allah! Aku mendapat beban yang berat, seandainya ia menimpa gunung yang kokoh niscaya ia akan hancur lebur. Para sahabat Muhammad ibarat domba yang diguyur hujan lebat pada malam hari di tengah-tengah padang yang dipenuhi binatang buas.” Sebenarnya, perang melawan orang murtad dan nabi palsu sangat logis dilakukan, karena mereka menjadi ancaman besar bagi Madinah setelah Rasulullah SAW wafat. Namun, ternyata keputusan pertama yang diambil Abu Bakar setelah diangkat menjadi khalifah adalah mengeluarkan kekuatan besar dari Madinah menuju Syam. Keputusan tersebut yakni langkah Abu Bakar melanjutkan pengiriman pasukan Usamah bin Zaid, yang sebelumnya sudah dibentuk dan akan dikirim oleh baginda Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar melanjutkan misi Rasululah SAW di tengah kondisi Madinah yang penuh ancaman. Jika dilihat secara logika, seharusnya dia tidak melanjutkan pengiriman pasukan Usamah bin Zaid. Terlebih lagi misi Usamah bin Zaid ke Syam sama sekali tidak berkaitan dengan ancaman orang-orang murtad. Selain itu, Syam kala itu belum menjadi ancaman berarti. Drama Pengiriman Pasukan Usamah Sebelum itu, pada tahun kesebelas Hijriah, Rasulullah saw sebenarnya telah mengirimkan satuan perang untuk memerangi Romawi di daerah Balqa’ dan Palestina. Sebagian anggota pasukan itu adalah para senior orang-orang Muhajirin dan Anshar yang dikomandani oleh Usamah bin Zaid. Mobilisasi pasukan Usamah bin Zaid ini terhitung sebagai satuan perang ketiga yang dipersiapkan Rasulullah saw dalam menghadapi Romawi setelah Mu’tah 8 Hijriah dan Tabuk 9 Hijriah. Saat sakit Rasulullah SAW semakin parah, pasukan Usamah bin Zaid masih berjaga-jaga di Jurf, suatu tempat berjarak tiga mil dari Madinah ke arah Syam. Mereka kembali ke Madinah ketika Rasulullah saw wafat, lalu kembali lagi ke Jurf. Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq menjabat khalifah, ia memerintahkan salah seorang pada hari ketiga wafatnya Rasulullah untuk mengumumkan pemberangkatan pasukan Usamah, “Pengiriman pasukan Usamah harus segera dilaksanakan, dan ingatlah bahwa tidak seorang pun anggota pasukan Usamah yang boleh tinggal di Madinah. Mereka harus pergi ke markas pasukan Usamah di Jurf.” Keputusan Abu Bakar tersebut sempat mendapat protes dari para sahabat. Mereka mengusulkan agar dia membatalkan pemberangkatan pasukan Usamah. Para sahabat melihat kabilah-kabilah yang murtad tengah menyusun gerakan untuk menyerang Madinah. Maka itu, diperlukan kekuatan besar untuk mengamankan kota Madinah. Usamah bin Zaid pun yang saat itu sedang berada di Jurf mengutus Umar bin Khaththab kepada Abu Bakar agar diizinkan kembali ke Madinah dengan alasan yang sama. Namun Abu Bakar Ash-Shiddiq menolak usulan tersebut. “Demi Zat yang jiwa Abu Bakar berada di tangan-Nya! Sekiranya aku yakin ada binatang buas yang akan menerkamku, sungguh aku akan tetap melaksanakan pengiriman pasukan Usamah seperti yang diperintahkan Rasulullah SAW. Seandainya tidak tersisa di negeri ini selain diriku, sungguh aku tetap akan melaksanakan perintah itu.” Pada saat pemberangkatan pasukan Usamah bin Zaid, Abu Bakar mengantarkan pasukan tersebut dengan berjalan kaki, sementara Usamah mengendarai hewan tunggangannya. Usamah lantas mengusulkan agar Abu Bakar yang naik hewan tunggangan dan ia yang berjalan kaki. Tetapi usul itu ditolak Abu Bakar. Pada kesempatan itu juga Abu Bakar meminta izin kepada Usamah bin Zaid agar mengizinkan Umar bin Khattab untuk bisa tinggal di Madinah supaya membantu dan menemaninya menjalankan kekhilafahan. Usamah pun mengizinkannya. Keputusan Abu Bakar Ash-Shiddiq Salah? Ada berapa alasan yang harus difahami sebelum mengambil kesimpulan terkait keputusan Abu Bakar melanjutkan pengiriman Usamah bin Zaid. Pertama, Abu Bakar itu menyebut jabatannya sebagai khalifah Rasulullah. Secara harfiah, artinya penerus Rasulullah. Sebagai penerus, maka yang dilakukan Abu Bakar adalah meneruskan kebiasaan Rasulullah SAW. Dalam konteks ini bisa dipahami mengapa Abu Bakar memberangkatkan pasukan Usamah bin Zaid. Ini karena menjelang Rasulullah SAW wafat, beliau membentuk pasukan menuju Syam dan menunjuk Usamah sebagai pemimpin. Dalam keputusan itu, bisa dilihat bagaimana Abu Bakar Ash-Shiddiq memiliki tekad yang sangat kuat dalam memaknai tugasnya sebagai penerus Rasulullah SAW. sebagai khalifatur Rasulillah, dia harus melanjutkan semua program Rasulullah SAW yang sedang berjalan. Kedua, Abu Bakar memiliki tekad yang luar biasa. Jika membaca biografi Abu Bakar, maka yang kita temui adalah kelembutan. Tapi bukan berarti lembut yang lembek. Pada saat harus tegas, dia sangat tegas. Apakah Abu Bakar tidak mempunyai pertimbangan rasional? Dalam hal ini, bukan berarti Abu Bakar Ash-Shiddiq tidak memiliki pertimbangan rasional sebelum memberangkatkan pasukan Usamah. Sebab, Rasulullah SAW sebelumnya memiliki target besar, yang merupakan langkah strategis untuk membebaskan Baitul Maqdis. Hal itulah yang sangat difahami oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ibarat kata, pasukan Usamah itu adalah gong. Seakan-akan Rasulullah SAW hendak menabur gong bahwa hegemoni Romawi di Syam sudah habis. Ingat, sejak pertama kali pasukan muslim berhadap-hadapan dengan pasukan Romawi di Syam, Heraklius dalam posisi selalu kalah. Misalnya perang Mu’tah pada tahun ke-7 Hijiriah, dalam peristiwa itu kita melihat 200 ribu pasukan Romawi tidak mampu mengalahkan 3000 pasukan kaum muslimin. Demikian juga perang Tabuk, perang terakhir yang diikuti oleh Rasulullah SAW. Dalam peristiwa itu, pasukan Romawi sudah mundur sebelum pasukan kaum muslimin tiba d Tabuk. Rasulullah SAW adalah ahli strategi. Ia tak perlu memimpin langsung pasukan ke Syam, dan mengutus Usamah bin Zaid untuk mengirim pesan tersirat kepada Kaisar Romawi. Salah satu pesannya adalah memberi tantangan terbuka kepada Romawi. Artinya, jika pasukan Usamah bin Zaid sukses maka akan sulit ada ancaman dari Syam ke Madinah. Ini adalah target beliau. Hal Inilah yang sangat difahami oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq. Betul kala itu ada perbedaan kondisi di Madinah ketika Rasulullah masih hidup. Tapi, dia dengan jeli mampu menerjemahkan target Rasulullah atas pengiriman pasukan Usamah bin Zaid. Taktik dan Perang Opini Abu Bakar Ash-Shiddiq Sementara di Madinah Utara, kalau seandainya tidak di-cover, maka kabilah yang memusuhi Islam akan menjadi ancaman besar bagi kekhalifaan Abu Bakar. Itu artinya di Yaman tenggara, sampai ke Najd di timur, sampai ke Timur Laut, sampai ke Syam itu akan menjadi ancaman sekaligus. Maka, untuk mengatasi ancaman itu adalah dengan melanjutkan misi Rasulullah SAW dengan cepat. Karena memang pesan Rasulullah “kalau menang, segeralah kembali ke Madinah”. Karena ini termasuk dalam perang opini, bukan semata-mata menghabisi lawan. Ketika pasukan Usamah berangkat, Abu Bakar mengiringi pasukan sampai ke luar Madinah. Dia bahkan menuntun kuda Usamah untuk menunjukkan tekad yang kuat kepada pasukan kaum muslimin. Saat pasukan Usamah bin Zaid masuk ke Utara, semua kabilah di utara melihat pasukan Usamah lewat dari Madinah. Mereka pasti mendengar Rasulullah wafat, tapi mereka melihat pasukan Usamah tetap berangkat. Itu membuat mereka gentar. Tentu saja berita itu sampai ke Heraklius. Heraklius sama sekali tidak membantu pasukan untuk menghadapi Usamah. Dia tidak memberi bantuan pasukan agar terjadi pertempuran besar. Karena pengiriman pasukan Usamah bin Zaid itu tidak pernah terbayang bagi mereka. Pasukan Usamah bahkan sampai ke Syam dan kembali lagi dengan kemenangan yang sangat gemilang, dan paling besar adalah kemenangan opini. Di sisi lain, tidak ada kabilah di Utara yang murtad dan membentuk gerakan untuk mengancam Madinah. Itu berkat pasukan Usamah, sebuah pemahaman terhadap strategi kemenangan. Setelah itu, Abu Bakar terus melancarkan serangan strategisnya secara bertahap. Pada tahun ke-11 itu, Abu Bakar fokus menghadapi Yamamah, Bani Tamim, bani As’ad dan lain sebagainya. Setelah berhasil, Abu Bakar kemudian fokus ke Hadramaut dan sekitarnya. Baru setelah itu, pada tahun ke-12 Hijiriah Abu Bakar melihat bahwa persoalan di dalam sudah bisa dikendalikan. Dia kemudian fokus ke luar Madinah, karena dia menganggap Jazirah sudah selesai secara politik. Ketika keluar Madinah, target pertama memang Persia. Ini karena secara geografis, kabilah yang murtad lebih dekat ke Persia. Setelah mereka dikalahkan, Abu Bakar khawatir Persia akan mempengaruhi mereka kembali. Maka itu, Persia harus dilumpuhkan terlebih dahulu. Pada tahun ke-13 Hijriah beberapa bulan sebelum Abu Bakar wafat, dia fokus mengirim pasukan ke Syam. Dia melihat pasukan kaum muslimin sudah unggul di Persia. Nah, masuk tahun ke-13 beberapa bulan Abu Bakar wafat, dia fokus ke Syam. Artinya dia melihat pasukan muslim sudah unggul di Persia, maka Syam menjadi ancaman lagi, maka dia fokus ke sana. Dia memberangkatkan pasukan ke Syam dua arah sekaligus, yakni arah Palestina secara langsung yang ditugaskan kepada Amru bin Ash. Kemudian pasukan dibawah pimpinan Abu Ubaidah Ibnul Al-Jarrah dan Yazid bin Abi Sufyan, yang di-back up oleh Syurahbil Ibnul Hasanah, mengambil arah berbeda arah dengan Amru bin Ash. Targetnya adalah memecah konsentrasi pasukan Romawi. Abu Bakar tidak ingin pasukan Romawi menghadapi pasukan kaum muslimin dalam satu peristiwa langsung. Walapun tetap jumlah romawi masih jauh lebih besar. Ketika itu pasukan Islam berjumlah Pasukan Romawi orang. Menghadapi jumlah pasukan yang sangat besar, pasukan muslimin mengalami kesulitan. Khalifah Abu Bakar segera memerintahkan Khalid bin Walid berangkat menuju Syam. Perjalanan mereka selama 18 hari melewati 2 padang sahara yang belum pernah dilewatinya. Pertempuran akhirnya pecah di pingggir sungai Yarmuk, sehingga dinamakan Perang Yarmuk. Di tengah berkecamuknya pertempuran ini, Khalid bin Walid mendapat surat yang memberitahukan bahwa Abu Bakar telah wafat dan digantikan oleh Umar bin Khattab. Surat itu juga menyatakan pemecatan Khalid bin Walid sebagai komandan pasukan dan diganti kembali oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Berita ini oleh Khalid dirahasiakan agar tidak terjadi keguncangan di kalangan barisan kaum Muslimin. Ketika Abu Ubaidah menerima berita tersebut, ia juga merahasiakannya karena pertimbangan yang sama. Peperangan ini dimenangkan oleh Pasukan Islam dan menjadi kunci utama runtuhnya kekuasaan Bizantium di Tanah Arab. Abu Bakar wafat pada tahun ke-13 Hijriah, malam Selasa, tanggal 23 Jumadil Akhir pada usia 63 tahun. Masa kekhalifahannya 2 tahun, 3 bulan, dan 3 hari. la dikubur di rumah Aisyah di samping kubur Rasulullah SAW. Sumber Youtube AQL Network Baitul Maqdis Editor Moe Dalamsetiap peperangan yang dilakukan oleh pasukan Muslim, Khalifah Abu Bakar bertindak sebagai panglima tertinggi tentara Islam. Keputusan-keputusan yang dibuatnya sangat berpengaruh terhadap pergerakan pasukan-pasukan Muslim. Hal tersebut, dari segi tata negara, menunjukkan bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq yang menjabat sebagai seorang kepala
Moved Permanently The document has been permanently moved.
Yangditugaskan oleh Abu Bakar untuk memimpin pengumpulan Al-Qur'an dan mecatat Al-Qur'an adalah. answer choices Zaid bin Tsabit Amru bin Ash Yazid bin Abu Sufyan Abu Ubaidah Question 11 30 seconds Q. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar dilakukan upaya penaklukan ke Syiria. Saat itu Syiria berada di bawah kekuasaan Romawi yang dipimpin oleh.. Mahasiswa/Alumni Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang31 Januari 2022 0327Halo Veronica T, kakak bantu jawab ya. Jawabannya adalah "kekaisaran romawi". Penjelasan Abu Ubaidah al-Jarrah merupakan salah satu sahabat yang pertama masuk Islam, ia merupakan orang kepercayaan nabi, Abu Bakar dan Umar. Pada saat perang Badar ia menyusup ke tengah pasukan musuh dengan gagah berani hingga akhirnya ia ketahuan dan dikejar untuk dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri, hingga akhirnya demi mempertahankan diri, ia pun menebas kepala ayah kandungnya sendiri yang masih musyrik. Pada saat pemilihan khalifah selepas wafatnya nabi Muhammad, Abu Ubaidah termasuk sebagai salah satu kandidat bersama Abu Bakar dan Umar. Akan tetapi Abu Bakar yang terpilih, pada masa kepemimpinan Abu Bakar, ia tetap menjadi orang kepercayaan dan diperintahkan untuk menjadi panglima perang menghadapi kekaisaran romawi. Pada akhir hayatnya ia meninggal karena wabah penyakit di Syam. Jadi, jawabannya adalah "kekaisaran romawi". Semoga jawaban ini membantu, semangat belajarnya. dgOXv.
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/48
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/382
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/265
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/427
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/303
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/137
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/196
  • 9xjjzn1vi9.pages.dev/49
  • abu ubaidah ditugaskan oleh abu bakar untuk menghadapi pasukan